SEJARAH
Wilayah kesatuan adat Minangkabau
adalah Luhak Nan Tigo: Luhak Agam,
Luhak Tanah Datar, Luhak 50 Kota, dan
Rantau Pasisia. Dan Rantau Pasisia
Pariaman adalah bagian yang tak
terpisahkan dari wilayah adat
Minangkabau, yang mana terdiri dari Air
Nan Tujuah Payau dan Suluah Nan
Tujuah Tutuan: XII Koto, V Koto, VII
Koto, 2x11 Enam Lingkung, Sintuk Lubuk
Alung, Nan Sabaris dan Pariaman
Sabatang Panjang.
Wilayah Kelarasan XII Koto
terdiri dari 3 Nagari, yaitu Nagari III
Koto Aur malintang terdiri dari Simpang,
Sari Manih, Gasan, dan Koto Panjang.
Nagari Malai Sabatang Panjang terdiri
dari Lambeh, Gajah Tapuruak, Malai, dan
Sungai Geringging. Sedangkan Nagari
Kuranji Sabatang Panjang terdiri dari
Guguak, Koto Tinggi, Kuranji, dan Sungai
Sirah.
Pada tahun 1914 terjadi
pemekaran Pemerintahan Nagari oleh
Pemerintah Belanda yaitu Nagari Kuranji
SabatangPanjang dibagi menjadi dua
wilayah pemerintahan, yaitu Kuranji
Hilir dengan ibukota Sungai Limau dan
Kuranji Hulu dengan ibukota Mengaum.
Salah satu korong yang terdapat
di Nagari Kuranji Hilir adalah korong
Kamumuan. Semenjak tanggal 28 Mei
2010, korong Kamumuan telah
ditingkatkan statusnya dari Korong
menjadi Pemerintahan Nagari, yaitu
bernama Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilir
dengan ibukota Kamumuan. Tetapi
secara kesatuan adat, Nagari Koto Tinggi
tetap berada dalam ruang lingkup KAN
(Kerapatan Adat Nagari) Kuranji Hilir.
Dengan semangkin pesatnya perkembangan nagari sekarang jorong lambeh rencananya akan dimekarkan menjadi nagari.insya allah.
Social Plugin